Jumat, 21 Agustus 2015




Selalu ingin bisa melayani masyarakat karena merupakan bagian dari masyarakat, itulah alasan dara cantik bernama lengkap Octa Viantary, atau biasa disapa Vian, mau menjadi ketua RW di lingkungannya. Octa yang saat itu masih tercatat sebagai mahasiswi semester 10 Jurusan Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini didaulat menjadi Ketua Rukun Warga 13 Kampung Tegalpanggung, Danurejan, Yogyakarta. Vian diberi mandat sebagai Ketua RW sejak bulan April 2013, membawahi 3 RT dengan 70 Kepala Keluarga di dalamnya. Tegalpanggung sendiri merupakan perkampungan di bantaran kali Code, sungai yang membelah kota Yogyakarta. Rumah-rumah warga di kampung yang berdiri di atas lahan berkontur miring tersebut saling berhimpitan.

Vian, yang sejak kecil hidup di kampung tersebut, banyak dikenal warga, tua maupun muda. Sampai pada Maret 2015, RW 13 mencari calon Ketua RW. Saat itu kandidatnya ada empat orang, termasuk Vian. Dia merupakan kandidat yang paling muda, sementara kandidat yang lain seumuran ayahnya. Vian bercerita, semula ayahnya, Kuat Rinto Raharjo, yang dicalonkan sebagai Ketua RW. Akan tetapi karena kesibukan ayahnya yang bekerja di sebuah jasa katering, Vian-lah yang akhirnya didapuk meneruskan perjuangan sang ayah.

Meski awalnya sempat menolak, tapi akhirnya hatinya mengatakan harus berbuat sesuatu untuk lingkungan, bukan hanya jadi penonton. Usia yang tergolong muda dalam kacamata pergaulan sosial sempat menimbulkan pergulatan batin saat mau dicalonkan menjadi Ketua RW. Vian mengaku sempat minder dan ragu mencalonkan diri. Hingga sehari sebelum pemilihan, Vian memutuskan terjun ke masyarakat. Untungnya, keputusannya mencalonkan diri mendapat dukungan dari sang ibu, Dwi Kuntari. Dukungan dari sang ibulah yang membuatnya makin yakin untuk terus maju. Ibunya selalu memberikannya motivasi dan membulatkan tekad Vian untuk terus maju menjadi calon Ketua RW. Menurut sang ibu, sekarang saatnya anak muda yang unjuk gigi. Dan ibunya yakin kalo Vian mampu memberikan ide-ide segar ke lingkungan RW 13 itu. Ibunya memang selalu mendukung penuh apa yang menjadi pilihan Vian, asalkan kegiatan yang positif. Termasuk meniti karier menjadi pelayan masyarakat. Dan tentu saja Vian juga harus melakukan tugasnya dengan sepenuh hati. Ada rasa bangga terpancar di raut wajah ibunya melihat keberhasilan Vian. Tak lupa, sang ibu pun selalu mendoakan agar Vian diberikan kebijaksanaan dalam menjalani tugas-tugasnya di kampung.

Ibunya menilai, Vian sebagai sosok yang terbuka. Bahkan, saat ini Vian seperti menjadi sorotan warga, baik dari lingkungan RW 13, luar kampung, hingga pelosok Indonesia melalui keriuhan di media sosial. Barangkali, sosoknya yang ramah, mudah bergaul, dan pintarlah yang menjadi alasan Vian akhirnya terpilih sebagai Ketua RW. Dalam pemilihan yang dilaksanakan akhir Maret 2015 itu, ia berhasil menyisihkan tiga kandidat lainnya dengan perolehan 42 suara dari total 105 suara.

Saat ditanya bagaimana perasaannya ketika harus bersaing dengan pria dewasa yang seusia ayahnya, Vian mengaku cuek saja. Karena menurutnya semua itu dalam kompetisi wajar. Lagipula, mau siapa pun yang menang dan maju menjadi Ketua RW, semuanya akan tetap sama-sama bekerja memajukan kampung. Jabatan sebagai Ketua RW bagi Vian merupakan tantangan tersendiri. Ketua RW adalah perpanjangan tangan dari pemerintah pusat ke komponen masyarakat yang paling bawah. Informasi atau program dari kecamatan dan kelurahan harus bisa disampaikan. Sebaliknya, kewajiban untuk menyuarakan aspirasi dari bawah pun menjadi tanggung jawabnya.


Kedekatan dengan warga kampung ternyata sudah menjadi kehidupan sehari-hari Vian. Gadis yang memilih menghabiskan waktu di rumah dan di kampungnya itu sudah aktif berorganisasi di lingkungannya sejak kecil. Ia sering menjadi koordinator karnaval RW 13 memeriahkan ulang tahun Yogyakarta, atau ikut 17 Agustusan. Berbekal jiwa seni yang ia miliki, Vian sering memunculkan ide-ide segar dalam membuat kostum karnaval. Dari situlah mungkin warga melihat kinerjanya. Dulu sudah banyak yang menyeletuk, mengapa ia tidak menjadi Ketua RW saja ? Dan sekarang, setelah menjadi Ketua RW, ia bisa menyumbangkan lebih banyak ilmunya, tidak hanya menjadi penonton.

Ramai diberitakan sebagai Ketua RW termuda dan cantik tak membiat Vian sombong. Diakuinya, selain berefek positif, semua predikat dan berita itu juga menjadi beban tersendiri. Tantangan menjabat sebagai Ketua RW di usia yang muda tidaklah mudah, terlebih saat ini ia santer diberitakan di media massa. Vian menjelaskan, efek dari pemberitaan itu, RW-nya saat ini sedikit banyak diperhatikan orang. Ini menjadi motivasi baginya dan warga. Warga pun juga semakin solid dan mendukungnya setelah ada pemberitaan itu.

Vian mengaku akan berhati-hati dalam bertutur dan bersikap. Apalagi setelah banyak yang mengenalnya, termasuk kehidupan pribadinya. Di sini ia membawa nama warga, jadi apa yang ia lakukan harus yang terbaik. Beda kalau itu menyangkut diri sendiri, maka jelek-jeleknya juga buat dirinya sendiri. Disinggung mengenai program yang akan dilakukan setelah menjabat sebagai Ketua RW, dara cantik yang sempat menjadi trending topic di dunia maya ini tak akan muluk-muluk. Yang jelas, ia harus melakukan sesuatu untuk perbaikan lingkungan RW 13, selain tentunya merukunkan dan mengayomi warga.


Vian berencana agar warga di RW-nya dapat selalu terlibat dalam acara-acara yang berada di tingkat kelurahan hingga provinsi. Untuk gerakan yang ada di lingkup RW, ia akan menggiatkan bank sampah. Selain itu ia juga berusaha mengajak warganya untuk selalu menjaga kebersihan. Terlebih kawasan perkampungan yang didiaminya terletak di bantaran sungai. Saat ini seluruh masyarakat di bantaran Kali Code sudah tidak boleh buang sampah di sungai.

Kontur perkampungan di sisi Barat Kali Code akan sangat terlihat ketika masyarakat Yogyakarta menyeberang jembatan yang membelah sungai tersebut. Dari atas jembatan, perkampungan yang rumah-rumahnya dibangun berundak ini sudah tersusun dan tetata rapi berkat program pemerintah kota Yogyakarta. Vian ingin menambahkan sentuhan artistik di setiap rumah warga. Gadis yang pernah menjadi finalis model sebuah majalah remaja Ibu Kota tahun 2006 silam ini, ingin melihat kampungnya lebih berwarna seperti kota Manarola di Italia. Sebuah kota di tebing tepat tepi laut, di mana dinding rumah-rumahnya dicat berwarna-warni.

1 komentar:

  1. Agen Slot Terpercaya
    Agen Slot Terpercaya
    Agen Situs Terpercaya
    Agen bola Terpercaya
    *Bonus New Member 180%
    *Bonus New Member 50%
    * Bonus New Member 30%
    * Bonus New Member 20% Khusus Poker
    * Bonus Referral
    *Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
    *Bonus 5% setiap hari
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    WA : 081358840484
    BBM : 88CSNMANTAP
    Facebook : 88Csn
    https://bit.ly/2ENk1VF


    BalasHapus