ADIEN GUNARTA, TYPE DESIGNER INDONESIA YANG KARYANYA SUDAH MENDUNIA

Bungsu dari tiga bersaudara yang tinggal di Probolinggo, Jawa Timur ini, punya hobi unik. Sejak kecil Adien Gunarta gemar mendesain huruf. Belakangan puluhan karya yang ia sebar di dunia maya digunakan berbagai komunitas dan produser perfilman dunia. Ya, Adien adalah seorang type designer.

Yang dimaksud dengan type designer adalah orang yang mendesain bentuk huruf selain dari yang sudah ada. Kalau kita mau mengetik di komputer biasanya akan menemukan bermacam-macam font, seperti type times new roman, calibri, arial, dan ratusan font lainnya. Nah, sebagai type designer Adien memiliki kemampuan untuk membuat font baru selain yang sudah ada itu. Sifatnya bebas berkreasi untuk menghasilkan bentuk seperti yang diinginkan.

 

Sejak duduk di bangku SMP, Adien sudah sering mengutak-atik dan membuat tulisan yang hurufnya ia bentuk bermacam-macam. Di depan laptop, hal ini terus ia lakukan untuk mengisi waktu senggang. Ia bisa lupa waktu kalau sudah asyik berkreasi mendesain huruf dan semakin menggilai hobi ini. Kalau awalnya hanya sekedar iseng, sekarang semakin ia kembangkan tekniknya. Untuk membuat type font tersebut ia menggunakan software yang memang sudah ada.

Bagi Adien, pada dasarnya setiap lekukan huruf itu ada karakter tersendiri. Dan semuanya terserah pada type designer, mau membuat karakter yang bagaimana. Karakter menjadi penting bukan sekedar menjadi pembeda antara satu bentuk huruf dengan bentuk huruf lain, tapi ada pesan bagi orang yang membaca atau melihatnya. Misalnya saja, times new roman, font ini cocoknya untuk membuat tulisan yang sifatnya formal, seperti untuk penulisan skripsi atau surat menyurat di kantor. Untuk jenis comic sans, karena bentuknya unik dan lucu, maka cocok untuk keperluan membuat tulisan pada bacaan anak-anak. Sedangkan jenis helvetica adalah jenis font netral yang artinya bisa digunakan buat keperluan apa saja.

 

Sejauh ini, sudah ada sekitar 90-an type font yang Adien buat. Masing-masing ia beri nama sesuai dengan karakter yang diinginkannya. Karena ia bangga dengan Indonesia, maka font itu ia beri nama khas Indonesia. Seperti Aceh Darussalam, Kemasyhuran Jawa,  Ballinese, Halmahera, Surya Putera, dan masih banyak lagi. Antara satu font dengan  yang lainnya jelas ada perbedaan. Misalnya, untuk font Aceh Darussalam, bentuk huruf dan lekukannya mirip dengan huruf Arab. Dibuat demikian karena Aceh memiliki latar belakang budaya Islam yang kuat sehingga bentuk font-nya ia buat mirip huruf Arab. Beda lagi denga font Kemasyhuran Jawa, sesuai dengan namanya maka bentuknya mirip dengan huruf Jawa atau hanacaraka. Sedangkan Balineese, karakternya mirip dengan aksara Bali, demikian pula seterusnya.

 

Selain huruf A-Z, hal ini juga ia terapkan pada angka dan tanda baca yang jumlahnya mencapai seribu lebih. Pasalnya, bentuk huruf di dunia ini bukan hanya abjad saja, tapi beberapa bangsa memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya huruf Rusia dan Yunani, bentuknya tidak sama dengan abjad yang kita gunakan. Jadi, font-nya juga harus dibuat sendiri. Memang lumayan menyulitkan. Tapi karena semua ini sudah menjadi hobi baginya, justru sangat menyenangkan mengerjakannya.

Setelah selesai membuat type font, biasanya karyanya itu ia masukkan di situs bernama www.dafon.com. Situs ini adalah tempat para type designer di seluruh dunia memperlihatkan hasil kreasinya. Font yang sudah ia buat pun bisa digunakan dengan bebas oleh orang banyak. Ada type designer yang meminta imbalan dan ada juga yang menggratiskan. Artinya siapa pun boleh mengunduh sesukanya. Sementara bagi Adien, ia cukup membuka kotak donasi, tapi sifatnya tidak wajib. Jadi apabila telah selesai mengunduh desain font karyanya, mau membayar atau tidak, bukan menjadi masalah.

Namun Adien bersyukur cukup banyak juga yang memasukkan donasi kepadanya, walaupun memang lebih banyak yang cuma-cuma. Biasanya yang kerap memberi donasi kepadanya itu adalah orang-orang asing. Font itu digunakan untuk berbagai macam. Umumnya yang memakai adalah para produser film kartun, game, video dan sebagainya. Adien tidak hafal berapa dolar yang dikirimkan kepadanya. Karena begitu donasi masuk, uang itu langsung ia pakai untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Namun sejauh ini, bila ditotal ada sekitar Rp 9 juta-an donasi yang masuk ke rekeningnya.

Banyak juga produk lokal yang menggunakan font kreasinya. Seperti beberapa buku yang judul di sampul depannya menggunakan type font yang ia buat. Misalnya, Kitab Epos Ramayana, kemudian novel Pesona Izmir, dan Cerita Cinta. Sementara kalau yang dipakai oleh perusahaan luar negeri adalah game Mighty Wardens, film kartun terkenal Despicable Me 2, dan masih banyak lagi. 

  

Kemampuan Adien ini pun telah membuatnya masuk dalam museum type designer dunia, yakni museum Klingspor, di Jerman. Selain itu namanya juga masuk di museum Mc Gill University di Canada. Dan ia juga sudah pernah membuat buku yang berjudul Cara Mudah Membuat Fontasi. Tak puas berkarya, kalau ada momen-momen tertentu, ia juga sering mendesain huruf dan tulisan, yang hasilnya ia share di internet. Misalnya, ketika hubungan Polisi dan KPK memanas, ia membuat tulisan Damai KPK-Polri. Atau ketika sedang marak tawuran antar pelajar, ia juga men-share tulisan Damai Pelajar. Demikian pula ketika Timur Tengah sedang bergejolak, ia membuat slogan Revolusi Timur Tengah. Dan semua huruf dari tulisan tersebut ia buat berbeda. Karakternya ia sesuaikan dengan makna dari tulisan itu sendiri.

 

Adien sudah merasa bangga dan puas jika font karyanya digunakan oleh orang lain, meski mereka tidak memasukkan donasi. Bila ia sedang pergi ke mal atau toko buku, ia pun selalu mengawasi bentuk huruf yang ada di sana. Tak jarang di antara tulisan-tulisan yang ada, ada yang menggunakan type font karyanya. Adien sangat hafal hasil karyanya meski jumlahnya sudah puluhan.

Selain itu teman-teman komunitas type designer yang ada di berbagai tempat juga sering bertukar informasi jika font para anggota komunitas digunakan orang lain untuk berbagai kepentingan. Kalau di luar negeri, profesi type designer ini  cukup diminati dan sangat berkembang. Bahkan sampai ada perguruan tinggi yang mengkhususkan bidang ini. Sekedar informasi, type designer adalah sebuah cabang ilmu yang di dalamnya merupakan kombinasi antara teknik dan seni.

Adien mengaku bakat seni yang ada dalam dirinya mengalir dari darah sang kakek. Ayahnya, Mochammad Gun Abdul Rasyid adalah pensiunan PNS. Sementara sang ibu, Sri Hartati, adalah ibu rumah tangga biasa. Sedangkan kakeknya, Hadiyanto, adalah seorang guru di Banyuwangi yang juga menjadi kaligrafer atau seniman pembuat tulisan-tulisan Arab. Selain dirinya, sebenarnya kedua kakak Adien juga punya hobi melukis, namun belum dikembangkan lebih dalam.

Adien mempunyai cita-cita, jika sudah lulus kuliah dari Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Airlangga, Surabaya, ia berencana melanjutkan kuliah yang khusus mempelajari type designer. Pilihannya ke Eropa atau Amerika, karena di Indonesia memang belum ada institusi khusus untuk itu. Ia pun juga berharap suatu saat nanti bisa membuka sekolah type designer di Indonesia. Adien yakin banyak sekali orang yang memiliki hobi seperti ini. Jadi, mereka tidak perlu pergi jauh-jauh menimba ilmu jika memang serius ingin mengembangkan keahliannya.

  ____________________________

advetorial :

MENERIMA LAYANAN JASA KURIR, ANTAR BARANG, PAKET MAKANAN, DOKUMEN, DAN LAIN-LAIN UNTUK WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA KLIK DI SINI


BOLU KUKUS KETAN ITEM, Oleh-Oleh Jakarta, Cemilan Nikmat dan Lezat, Teman Ngeteh Paling Istimewa, Bikin Ketagihan !! Pesan sekarang di 085695138867 atau  KLIK DI SINI