Rabu, 07 Februari 2018


Hobi berwisata di kawasan pesisir Indonesia menggerakkan hati Arnis Wigati untuk meningkatkan pendidikan masyarakat pesisir. Dari dana pribadi dan dibantu beberapa donatur sejak akhir 2013, perempuan berkaca mata kelahiran 8 November 1985 ini mendirikan beberapa Taman Baca. Hingga kini, ribuan buku sudah didistribusikan, ratusan tas dan perlengkapan sekolah pun sudah dibagikan. Namun, langkahnya tidak berhenti di situ saja. Dengan bendera Sabuya Room, sulung dari dua bersaudara ini memasarkan beragam kerajinan masyarakat pesisir melalui dunia maya dan bazar di Ibukota.

Menurut Arnis, Taman Baca Pesisir adalah sebuah aksi nirlaba yang dilakukan demi memenuhi kebutuhan akan pendidikan anak Indonesia yang ada di pesisir pantai. Pelan namun pasti, Taman Bacaan Anak Pesisir kini berdiri di beberapa daerah. Seperti, Jerowaru - Lombok, Pujut - Lombok Tengah, Kepulauan Selayar, dan Gorontalo - Sulawesi Utara. Taman Baca yang menyediakan beragam buku bacaan diharapkan dapat mampu menumbuhkan minat membaca masyarakat. Ditambah pemberian perlangkapan sekolah, kedepannya, Arnis berharap dapat memotivasi anak pesisir untuk meraup ilmu di sekolah.


Mengapa lebih fokus pada pengembangan anak-anak di pesisir Indonesia? Karena menurut Arnis, sebagian besar anak pesisir sulit menjangkau informasi pengetahuan yang ada, dan faktor keterbatasan ekonomi pun berpengaruh besar dalam kemajuan anak pesisir. Dengan langkah ini, dirinya ingin agar anak pesisir tidak tertinggal dengan kemajuan informasi dan teknologi yang ada. Ide mendirikan Taman Baca Pesisir berawal ketika ia melakukan traveling. Saat melakukan traveling, Arnis tidak pernah membuat itinerary dan menginap di hotel. Ia memilih menginap di rumah penduduk, jadi bisa mengetahui kehidupan mereka. Karena dirinya juga hobi diving, ia kerap menginap di kawasan pesisir. Dari situ Arnis memperhatikan, sepulang sekolah, anak-anak pesisir itu langsung membantu orangtuanya melaut. Apalagi anak-anak di Bajo, mereka tidak hanya mencari ikan, tetapi juga mengambil pasir untuk dijual.

Akibatnya, jika di kota besar anak usia Sekolah Dasar (SD) yang duduk di kelas 1 dan 2 sudah bisa membaca dan menulis, di wilayah pesisir jarang sekali ditemukan. Bahkan ada yang sudah duduk di kelas 5 SD yang tulisan tangannya masih belepotan dan membaca pun juga tidak lancar. Para orangtua pun juga merasa tidak perlu anak-anak mereka sekolah tinggi, toh ketika besar nanti akan jadi nelayan juga seperti mereka. Dari situlah, Arnis mulai terpikir untuk memulai sesuatu yang dapat meningkatkan wawasan dan pendidikan anak-anak di tempatnya menginap. Langkah pertama yang dilakukannya adalah mencari orang di sekitar lokasi yang memiliki mimpi yang sama. Karena ia memang butuh bantuan tenaga untuk merawat dan menjaga Taman Bacaan yang akan didirikan. Buku yang ia sediakan juga bukan buku pelajaran, tapi ada buku biografi atau cerita rakyat, dan buku-buku lain yang dapat menginspirasi.


Sejak hadirnya Taman Baca, minat baca anak-anak pesisir ternyata kian tumbuh. Arnis kemudian mendata siapa saja yang datang ke Taman Baca, apa jenis kelaminnya, usianya, dan tingkat pendidikannya. Kemudian ia menggalang bantuan tas dan peralatan sekolah juga sepatu untuk mereka. Toh, selama menjalankan kegiatan bernilai positif ini, Arnis mengaku beberapa kali justru mendapat cibiran dari beberapa orang. Banyak yang bilang, dirinya kurang pekerjaan dan seperti orang yang sudah kebanyakan uang. Padahal, ia datang dari keluarga yang biasa saja.


Seiring dengan tumbuhnya Tambah Baca Pesisir yang digagasnya, bersamaan Arnis juga berusaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dari Taman Baca ini Arnis justru malah dapat banyak hal. Salah satunya bisa mengumpulkan perajin dari Banyuwangi, Jepara, Bukttinggi, Lombok, Sumbawa, dan lain-lain. Bila awalnya kerajinan tersebut digunakan sendiri atau dijual secara terbatas, pada awal 2014 Arnis mendirikan usaha bernama Sabuya Room yang menjual beragam produk kerajinan tersebut. Arnis ingin, Sabuya Room kelak bisa menjadi ruang perajin di Indonesia.



1 komentar:

  1. Sambal Roa Judes, salah satu kekayaan kuliner nusantara, Sambal yang dibuat dari campuran Ikan Roa ini selalu sukses menggoda lidah para penggemar pedas. Bahkan bagi mereka yang tidak pernah memilih ikan sebagai menu makanan mereka pun, selalu berakhir dengan mengakui kehebatan rasa Sambel Roa JuDes ini.. Anda penasaran ingin menikmatinya ? Hubungi layanan Delivery Sambal Roa Judes di 085695138867.

    BalasHapus