Sukses meniti karir di bidang energi dan teknologi, kiprah Head of Corporate Marketing Triliant ini memang tak bisa dianggap remeh. Berbagai penghargaan bergengsi dan keikutsertaan dalam program kelas dunia yang dilakoninya membuat nama Sonita Lontoh semakin berkibar.
Sejak kecil Sonita memang
sudah menyukai ilmu science,
khususnya matematika. Ia pun akhrinya memilih berkuliah pada jurusan Teknik
Industri di US Berkeley dan mendalaminya kembali dengan mengambil program master di Massachusetts Institute of
Technology. Di saat yang sana, Sonita juga mengambil master di Kellog School of Management dengan bidang bisnis. Jadi
bisa dibilang, sejak awal Sonita memang sudah tertarik dengan ranah teknologi,
namun yang ada unsur bisnis dan policy-nya.
Bidang itu semuanya ia temukan di pekerjaannya saat ini, seperti membuat
aplikasi teknologi smart grid yang
digagas sebagai jalan keluar konsumsi energi.
Sonita memang bekerja pada
perusahaan teknologi yang menyediakan smart
grid di Silicon Valley. Biasanya istilah itu ia ganti menjadi green technology agar tak memusingkan.
Intinya adalah, dunia sebenarnya memiliki energi yang dikeluarkan satu arah.
Dari pusat melewati sistim transmisi, distribusi, hingga ke masyarakat. Proses
tradisional ini sudah berjalan selama 100 tahunan. Nah, sementara smart grid membuat siklus energi menjadi
dua arah antara suplai dan permintaan.
Green technology berupa smart grid ini akan menyediakan energi berdasarkan permintaan dari
masyarakat, terkait jumlah dan waktunya yang bisa kapan saja. Karena saat
energi berjalan satu arah, tak ada takaran yang jelas. Energi dikeluarkan
begitu saja setiap saat. Jadi, terkesan tidak efsien. Saat tidak dipakai, itu
akan terbuang percuma. Ini membuat energi renewable
semakin banyak. Ibarat gadget,
dulunya bersifat centralize dan
besar. Seperti komputer yang harus diletakkan pada meja besar. Lama-lama
bentuknya semakin kecil dan semakin dekat dengan penggunanya. Fungsi smart grid adalah akan membuat sifat
energi seperti itu, dengan menjadikannya sumber energi lebih dekat dengan rumah
atau bangunan. Walaupun langkah ini baru sebatas permulaan saja.
Di proyek smart grid ini Sonita berperan sebagai kepala bagian marketing yang berhubungan dengan stakeholder. Misalnya, ke pemerintah,
karena manfaat dan keuntungan program ini memang harus dipahami oleh
pemerintah. Selain itu ia juga mengurusi seputar policy, misalnya dengan menemui pihak pembangkit listrik seperti PLN.
Di Amerika, PLN dimiliki oleh masing-masing negara bagian dan banyak yang sudah
mengaplikasikan teknologi smart grid
ini.
Namun menurut Sonita, untuk Indonesia
teknologi yang cocok untuk diaplikasikan adalah renewable energy seperti biotermal dan energi dari air alias hydro. Sementara untuk smart grid sepertinya belum bisa karena
meskipun kondisi perekonomiannya sedang berkembang, harga energi di Indonesia
juga masih murah karena masih disubsidi pemerintah. Alhasil, masyarakatnya pun belum
mempedulikan harga. Padahal, cadangan energi yang ada sekarang dikatakan hanya
cukup hingga 11 tahun ke depan saja. Sangat mengerikan tentunya.
Kunci untuk mengatasi masalah
itu tentu saja diperlukan perubahan budaya dalam mengkonsumsi energi. Caranya
bisa dicoba mulai dari diri sendiri seperti mengurangi penggunaan lampu putih
di rumah, karena sifatnya memang tidak efisien dan mengandung merkuri. Pilihlah
lampu yang tak ada merkurinya dan tahan lama. Lalu, pilih juga barang
elektronik dengan logo emat energi. Maka kita pun tak hanya save energi saja, tapi juga telah save money.
Beralih kiprahnya di Silicon
Valley, Sonita menceritakan orang Indonesia yang bekerja di sana ada sekitar 50
orang. Jadi di tempat itu yang bekerja memang bukan orang Amerika saja. Tapi
semua warga dunia yang terbaik, khususnya di bidang teknologi, berada di situ.
Maka segala hal yang berkaitan dengan pengembangan teknologi, satu sama lain
sudah sangat mendukung.
Selain itu Sonita juga aktif
sebagai Ketua Dewan Diaspora Indonesia. Perlu diketahui, orang Indonesia yang
berdomisili di luar negeri (diaspora) ada sekitar 8 juta orang. Mereka inilah
yang berpotensi membantu Indonesia dari segi pengetahuan, human capital, dan menjembatani Indonesia dengan negara barunya.
Sonita lumayan gencar terlibat dalam Diaspora Indonesia ini. Di Indonesia
Diaspora Foundation, ia menjadi chairman
dari yayasan yang memiliki serangkaian program. Ia khususnya terlibat dalam program
yang sesuai dengan bidangnya yaitu green
technology. Pemerintah Indonesia memang sedang ingin tahu mengenai ini.
Saat kongres diaspora, ia pun terlibat dalam diskusi untuk mencari tahu
kira-kira teknologi apa yang bisa diadaptasi di Indonesia.
Dengan apresiasinya ini,
Sonita pun telah mendapatkan penghargaan Entrepreneurship
and Corporate Excellence dari pemerintah Indonesia. Jujur awalnya ia sama
sekali tidak tahu mengenai penghargaan itu. Mungkin memang ada yang telah
merekomendasikannya. Sama halnya dengan penghargaan Global Emerging Leader under 40 dari National Association of MBAs, di mana ia juga mendapatkan award for excellence in leading, advocating and developing global leaders,
dan juga masih ada lagi beberapa penghargaan lainnya. Selain itu Sonita juga sempat
terlibat dalam program TechWomen yang
digagas oleh Hillary Clinton.
Keterlibatannya itu bermula
ketika presiden AS Barack Obama ingin meningkatkan kolaborasi Amerika Serikat
dengan emerging country. Saat Hillary
Clinton masih menjabat sebagai menteri luar negeri, dia mencetuskan program TechWomen ini. Sonita, sebagai professional mentor pun ingin memotivasi
perempuan-perempuan di dunia untuk ikut serta di bidang teknologi. Karena
bagaimanapun, masih sangat jarang perempuan yang berkiprah di bidang teknologi.
Di program TechWomen ini ada konsep
berupa mentor dan sponsor. Jadi yang lebih senior dan berpengalaman akan
mencari orang yang lebih muda dan high
perform, untuk kemudian dipromosikan ke level selanjutnya di perusahaan.
Dan perusahaan besar seperti Intel dan American Axpress sudah menjalankan hal
ini.
Bisa berada di posisi seperti
saat ini, Sonita selalu menanamkan prinsip harus menampilkan hasil kerja keras
yang maksimal. Karena baginya, dalam kehidupan tidak ada yang instan. Selain
itu, ia juga selalu berpikir positif dan menganggap semua masalah sebagai
kesempatan, bukan kendala. Sebagai manusia, Sonita mengaku ia juga kerap merasa
frustasi dalam hidup. Tapi hal seperti itu tidak akan pernah membuatnya
berhenti bekerja. Hal terpenting, ia harus punya guiding principle. Kadang kita punya rencana, tapi kenyataannya
berbeda. Misalnya, ia yang menyukai bidang teknologi, bisnis, dan yang
berkaitan dengan policy. Kedua, ia juga ingin memiliki pekerjaan yang sesuai passion, skill, dan bertujuan untuk kebutuhan global. Baginya hal ini sangat
penting, mengingat banyak orang yang bekerja hanya ingin mengikuti passion semata. Padahal yang terbaik
adalah harus ada pertimbangan skill
juga. Ia menyadari, jika bisa menerapkan ketiga hal itu, akan bisa membuat
seseorang lebih bahagia, bukan hanya secara finansial.
Sonita pun bersyukur keluarga
besarnya sangat mendukung semua pencapaiannya ini, meskipun juga sedih karena
tidak bisa sering bertemu dengan Sonita. Sonita pun selalu ingat pesan
orangtuanya yang selalu mengajarkannya untuk terus bersyukur selama masih
dianugerahi kesehatan. Tentu saja Sonita sangat merindukan keluarganya karena
ia hanya bisa pulang setahun sekali ke Indonesia. Ia juga kangen kuliner khas Indonesia
seperti nasi campur, ikan bakar, es campur, es teler, es cendol, dan masih
banyak lagi. Namun, untuk kembali menetap di Indonesia, rasanya belum bisa ia
lakukan dalam waktu dekat, karena ia masih ingin membuat perusahaan sendiri di
bidang teknologi seperti perusahaan software.
____________________________
advetorial :
MENERIMA LAYANAN JASA KURIR, ANTAR
BARANG, PAKET MAKANAN, DOKUMEN, DAN LAIN-LAIN UNTUK WILAYAH JAKARTA DAN
SEKITARNYA KLIK DI SINI
BOLU KUKUS KETAN ITEM, Oleh-Oleh Jakarta, Cemilan Nikmat dan Lezat, Teman Ngeteh Paling Istimewa, Bikin Ketagihan !! Pesan sekarang di 085695138867 atau KLIK DI SINI
BOLU KUKUS KETAN ITEM, Oleh-Oleh Jakarta, Cemilan Nikmat dan Lezat, Teman Ngeteh Paling Istimewa, Bikin Ketagihan !! Pesan sekarang di 085695138867 atau KLIK DI SINI
0 komentar:
Posting Komentar